Talk Show Inspiratif Aula Meunasah Fatahillah "Tuhan Bolehkah Aku Menyerah?

    Talk Show Inspiratif Aula Meunasah Fatahillah "Tuhan Bolehkah Aku Menyerah?

    TANGERANG - Organisasi Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA) sukses menggelar Islamic Talkshow yang bertajuk "Tuhan Bolehkah Aku Menyerah?" di Aula Meunasah Fatahillah, Ciputat, Tangerang Selatan. Acara yang diisi oleh founder *Jubah Berdasi* ini berlangsung pada Sabtu sore dan menarik perhatian peserta dari berbagai kalangan, Sabtu (23/6/2024).

    Dalam talk show yang berlangsung selama dua jam ini, Ustadz Mehlul Idana mengajak peserta untuk merenungkan makna ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Dengan gaya penyampaian yang lugas, milenial  dan penuh empati, beliau menjelaskan bahwa meskipun cobaan terasa berat, iman dan doa bisa menjadi penopang yang kuat.

    "Menyerah bukanlah pilihan bagi seorang mukmin. Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuan kita. Setiap kesulitan pasti ada hikmah dan jalan keluarnya, dan tugas kita adalah untuk tetap teguh dan terus berusaha, " ujar Ustadz Mehlul Idana.

    Beliau juga membagikan berbagai tips praktis untuk menjaga semangat dalam menghadapi tantangan, seperti pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, serta rutin melakukan ibadah dan kegiatan positif, juga beliau mengutip salah kalam dari ulama *Syaikh Mutawwali Asya’rawi* _“Ketika Allah mengambil sesuatu yang kita miliki yang tidak pernah kita sangka akan kehilangan nya maka yakinlah selagi akan datang Allah telah menyajikan sesuatu yang tidak pernah pula kita sangka akan memilikinya”_  

    Ustadz Mehlul Idana menekankan bahwa dukungan sosial dan spiritual sangat penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional.

    Ketua Pelaksana Fauzan Alhusein dalam sambutannya menyampaikan bahwa Talkshow ini merupakan program perdana IMAPA dengan tujuan untuk mempererat silaturrahmi antar mahasiswa Aceh di Jakarta serta masyarakat sekitar, guna untuk memperkuat iman bersama. "Kami berharap melalui acara ini, peserta bisa mendapatkan inspirasi dan kekuatan baru untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, " katanya.

    Acara ini juga menampilkan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Ustadz Mehlul Idana. Banyak peserta yang antusias bertanya dan berbagi cerita, menunjukkan tingginya minat dan keterlibatan mereka dalam topik yang dibahas.

    Seorang peserta, Muhammad Zaid mengaku sangat terkesan dengan acara ini. "Ceramah Ustadz Mehlul Idana sangat menyentuh dan memberikan saya perspektif baru tentang bagaimana menghadapi masalah. Saya merasa lebih termotivasi untuk tetap kuat dan tidak mudah menyerah, " ungkapnya.

    Talkshow ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Mehlul Idana, diikuti oleh seluruh peserta. Suasana penuh khidmat dan kebersamaan terasa sepanjang acara, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

    IMAPA berencana untuk terus mengadakan talk show dan kajian serupa dengan tema yang relevan untuk mendukung kebutuhan spiritual dan mental masyarakat. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan positif seperti ini.

    Acara ini pun ikut di sponsori oleh beberapa organisasi dan brand lokal di antaranya Tastafi Jakarta Raya di bawah pimpinan Bapak *Yusran Abbas*, *Guzeel Moslem Wear*, *Jubah Berdasi* dan *Zzy Solutions*. (Hadi)

    talk show inspiratif fatahillah
    Sopiyan Hadi

    Sopiyan Hadi

    Artikel Sebelumnya

    Polsubsektor Terminal 2 Bandara Soetta Kerahkan...

    Artikel Berikutnya

    Tim Patroli Siber Polda Banten Ungkap Kasus...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Yakinkan Dapat Berjalan Dengan Lancar Dan Aman, Dandim 1710/Mimika Dampingi Wakapolda Papua  Pantau Langsung Pemungutan Suara Di TPS
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Cek TPS Jelang Pilkada Serentak 2024
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Tags